Lost In Singapore (Day 2)

Masih belum percaya kalau saya sudah ada di Singapore, pagi harinya saya masih meyakinkan diri dengan melihat tempat saya bangun. Ya, saya ada di kamar hostel, berarti benar saya memang di Singapura. Wah, maklum wong ndeso haha. Dan hari yagn ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Ya, hari kedua kami jadwalkan untuk bermain di Universal Studios Singapore (USS). Ternyata saya kedatangan 1 anggota perjalanan lagi, yaitu Toby teman sekamar saya di hostel. Ia berasal dari Jerman dan mengaku belum pernah tahu apa itu USS. Dengan sopan ia meminta kami mengajaknya. Selama tidak ada ruginya, ya... go ahead.

Menuju Universal Studios Singapore
Lokasi wajib!
Pastinya sesampainya di lokasi ada 1 ritual wajib bagi para pengunjung tempat wisata terkenal seantero jagad ini.  Ya, berfoto di depan globe Universal. Untungnya saya datang cukup pagi, yaitu pukul 9.30 jadi antrian foto tidak terlalu ramai. Karena saya dan teman saya sudah membeli tiket via Online (saya beli di kaskus) jadinya saya harus menunggu teman Jerman saya mengantri tiket di loket. Dia sampai terkejut karena harganya S$75. Entah memang itu harga yang mahal atau memang dia pelit? haha. Sempat terlihat keraguan di dirinya, apakah tetap ikut kami kedalam atau hanya bisa mengantar kami sampai pintu depan saja. Tapi begitu Ia melihat wahana terbaru Transformers The Ride, akhirnya dia putuskan untuk ikut kami. Dasar bule plin plan haha. "Wait for me! I want to try the Transformers!" serunya. Ya what ever, yang jelas kami mau coba semuanya hihi.

Di depan USS
Didalam langsung narsis









#Tips : Lebih baik beli tiket jauh hari via online untuk menghindari Sold Out di hari H. Bisa juga membeli di travel agen online karena bisa lebih murah, tapi harus berhati-hati karena ada yang jual tiket palsu.

Mencoba Wahana di USS
Wahana pertama yang kami coba adalah Lights, Camera, Action! karena memang sejalan dengan urutan yang kami lewati. Terus terang saya cukup penasaran dengan atraksi ini setelah melihat beberapa videonya di YouTube. Bayangkan jika kau berada di dalam rumah kapal di New York yang sedang di landa badai kategori 5 dan menghancurkan tempat tinggalmu. Kamu bisa merasakannya disini secara langsung. Bagi pecinta film harus coba ini. Setelah pemanasan dengan Lights, Camera, Action! kami lanjutkan ke Transformers The Ride. Kami beruntung bisa mencoba wahana pertama kali di dunia, bahkan yang di Amerika saja baru di buka bulan April 2012. Walau terpampang tulisan "45 Minutes" di depan wahana (menunjukkan lama antrian) kami tetap masuk. Inilah yang saya suka dari tempat ini, walaupun antriannya sangat panjang, tapi kita tidak perlu panas-panasan menunggu malah diberikan hiburan dengan cuplikan film-film Transformers yang jujur saja saya tidak mengerti jalan ceritanya karena saya tidak menyukain flm ini sejak menonton seri keduanya. Tapi tentu saja penantian selama 45 menit tidaklah sia-sia, karena kami disuguhi simulator 4D yang sangat keren hingga saya tidak bisa menceritakannya, coba saja! 

Kami lanjutkan perjalan kami dan terlihat Roller Coaster paling menyeramkan yang pernah saya lihat. 2 buah rel berwarna merah dan biru saling bersilangan. Terlihat warna biru adalah Cyclon, dan merah adalah Human. Ternyata mereka berbeda satu sama lain. Untuk Cyclon (biru) menggunakan rel di atas kepala, jadi kaki kita menggantung selama perjalanan, sedangkan Human seperti layaknya roller coaster biasa, duduk dengan rel di bawah. Karena teman-teman saya gila, jadinya mereka memilih yang biru padahal saya keringat dingin saat itu ahaha. Karena tidak mau malu didepan kedua teman saya akhirnya saya hanya berdoa dalam hati "semoga tidak pingsan diatas" haha. Begitu duduk di kursinya berarti sudah tidak ada kata mundur, dan kursi pun di kunci oleh penjaganya. Dengan aba-aba akhirnya kereta berjalan dengan tarikan yang cepat sehingga saya kesulitan menarik nafas, dan begitu turunan pertama saya sampai kesulitan berteriak ahaha. Untung saja tidak ada foto sya diatas rel itu saat tarikan pertama. Setelah beberapa saat saya merasakan pergerakan yang halus dari rel, membuat saya malah menikmati perjalanan roller coaster ini. Alih-alih berteriak ketakuan, saya malah melihat ke sekeliling dan terkesima dengan keindahan arsitektur USS. Saya mendengar teriakan dari depan dan belakang saya bahkan kedua teman saya. Aneh, padahal setiap saya main di DUFAN pasti saya tidak pernah membuka mata sampai perjalanan selesai. Apakah karena relnya terasa halus sehingga saya merasa aman dan seakan terbang? Sungguh perjalanan roller coaster paling mengesankan.

Lanjut lagi ke tema Ancient Egypt, kami mencoba Revenge of the Mummy. Sebuah wahana roller coaster indoor. saya pikir ini lebih seru karena ada cerita didalamnya dan beberapa kali terjadi pergerakan mengejutkan, seperti berhenti tiba-tiba dan berjalan mundur...ya, mundur. Bahkan yang sungguh mengejutkan, ada api di atas kepala kami sehingga kami dapat merasakan hangatnya api tersebut, sungguh wahana yang sinting.

Roasted Chicken Rice  = S$10.50
Perjalanan kami lanjutkan, dan bertemu gerbang The Lost World. Ya, ini identik dengan dinosaurus. Di wahana ini kami harus menyewa loker dengan biaya S$4/jam. Kami coba mengantri ke Rapid Adventure tapi sungguh di sayangkan beberapa kali terdengar pengumuman penundaan karena ada beberapa hal teknis. Lucu juga, ternyata bukan hanya penerbangan saja yang delay, tapi wahana juga ada. Karena sudah terlalu lama kami mengantri dan takut loker kami terkena perpanjangan waktu (30 menit berikutnya S$1) akhirnya kami urungkan untuk menaikinya. Karena sudah siang akhirnya kami mencari restoran untuk makan siang dan terhentilah langkah kami di Discovery Food Court tepat di belakang patung Dinosaurus hijau. Kami makan Roasted Chicken Rice seharga S$10.50. Mahal memang untuk makanan seperti itu, tapi ya...namanya juga di tempat wisata, nikmatin sajalah.
Kenyang menghabiskan makanan kami, perjalanan kami lanjutkan ke Waterworld. Tapi karena jam pertunjukan masih 30 menit lagi kami putuskan ke Far Far Away. Ada teater 4D dengan Ogre dari Shrek menyambut kami dan kami pun langsung masuk ke dalam kastil besar. Kami disuguhkan animasi Shrek dengan simulator dan layar 3D. Sungguh pengalaman yang menarik. Selesai dengan teater 4D kami pun kembali ke Waterworld karena sudah dekat dengan waktu pertunjukan. Ini bukan wahana, ini teater. Kami disuguhkan penampilan berbahaya dari 8 stunt di panggung air. Terdapat banyak ledakan dan cipratan di dalamnya. Untunglah saya duduk di kursi warna coklat jadi tidak takut terciprat air. 

Masih terpesona dengan penampilan akis laga berbahaya tadi, kami lanjutkan perjalanan kami, dan kami beruntung karena tepat dengan waktu pertunjukan Madagascar Boogie. Para karakter Madagascar menghbiur para pengunjung dengan tarian "I like to move it!" dan selesai tarian kita boleh berfoto dengan para karakter Madagascar tersebut. Karena teringat dengan teman saya yang sangat menyukai tokoh Gloria si kudanil, maka saya sempatkan untuk membeli souvenir untuknya.
Madagascar Boogie
Gloria the Hippo










Selesai berbelanja, kami lanjutkan ke wahana terakhir, dan lagi-lagi teater berjudul Monster Rock. Saya baru sadar bahwa USS memang tidak sebesar DUFAN tapi mereka pintar memanfaatkan lahan yang sedikit itu menjadi sangat padat dan tidak membosankan karena tidak ada lahan kosong yang terbuang. Selesai menonton teater Monster Rock yang cukup membuat saya mengantuk karena menampilkan lelucon garing dan lagu-lagu serta tarian ala broadway kami sudah tiba di pintu keluar. Karena tidak mau rugi karena masih di dalam, saya menyempatkan untuk membeli souvenir untuk saya sendiri. Sebuah miniatur globe Universal Studios seharga S$21.50 untuk saya letakkan di atas tv kamar saya supaya saya tetap ingat bahwa saya pernah kesana. Dan untunglah saya bertemu dengan tokoh-tokoh kartun lainnya seperti Po dari Kungfu Panda dan Woody Woodpecker. Saya sempat mencari Charlie Chaplin tapi hanya ketemu Marilyn Monroe dan saya tidak tertarik karena terlihat sangat palsu ahaha. Setelah puas berfoto akhirnya kami sudah siap menuju pintu keluar untuk meninggalkan tempat paling keren ini.
Po
Woody Woodpecker









#Tips : Sebaiknya bawa makan (misal McD, Burger King) dari luar untuk dimakan disaat lapar karena harga makanan mahal. Setidaknya belilah 1 souvenir berupa barang tidak habis pakai untuk kenangan. Bila kita datang di akhir pekan (sabtu-minggu) akan ada kembang api puku 19.00 di danau USS

Menuju Chinatown
Pukul 17.00 kami selesai bermain di USS dan teman bule saya meminta kami menemaninya ke Chinatown karena dia sangat penasaran dengan makanan cina. Karena kebetulan saya juga belum pernah kesana jadi tidak ada salahnya jika kami ikut kesana. sesampainya di Chinatown saya hanya melongo karena suasananya tidak beda jauh dengan suasana di glodok ataupun pasar baru. Terlihat banyak makanan dijajakan di pinggir jalan, dagangan berupa camilan dan akar-akaran khas obat cina, dan bau hio yang semriwing. Saya hanya saling lihat dengan teman saya karena kami sudah terbiasa dengan keadaan ini. Sesampainya di sebuah food court teman bule saya langsung memesan makanan untuk makan malamnya. Saya sebenarnya juga ingin mencicipi, tapi sepanjang jalan saya mendapati menu dengan tulisan "pork" di setiap outlet. Sadar saya tidak isa makan disini setidaknya saya menghormati teman saya, dan akhirnya saya hanya memesan softdrink untuk lebih amannya. Saya dibuat kesulitan membeli minuman setelah penjaga outlet yang saya mintakan minuman tidak bisa berbahasa Inggris. "Do you have a pepsi?" tanya saya. Penjaga hanya melongo dan meminta temannya untuk mengartikannya dalam bahasa mandarin. Ya ampun...akhirnya daripada malu dan tidak menjadi beli minuman, akhirnya saya menggunakan bahasa Tarzan dengan menggerakkan tangan saya seperti orang mau minum. Ternyata tidak dijual disana dan menunjukkan ke toko lain yang menjual minuman. Malu 2 kali saya, tapi masa bodoh lah, saya toh turis haha. Di tempat minuman yang ditunjuk ternyata penjualnya prang Melayu, syukurlah dia bisa bahasa Inggris. "One pepsi ,please" dan voila! sekaleng pepsi mendarat di meja. Thank God!


#Tips : Untuk membeli makanan china dengan label Halal bisa dibeli di Siang Leah St di dekat Bugis Juction dan pastikan ada label Halalnya. Jika bertemu dengan penduduk yang tidak bisa bahasa Inggris sebaiknya pelajari bahasa Tarzan.


Marina Bay Sand
Sejak dibangunnya hotel Marina Bay Sands di tahun 2010 lalu, tempat ini menjadi objek wisata wajib lainnya setelah Merlion. Tidak hanya hotel saja yang ada disitu karena di sekitarnya juga tersedia mall, casino dan street view yang menakjubkan pada sore hari. Ditambah lagi, manager Marina Bay membarikan persembahan GRATIS untuk pada pengunjungnya berupa pertunjukan air mancur dan multimedia yang diberi nama Wonderful Water and Lights yang ditampilkan setiap hari pukul 19.00 dan 20.00 SIN dan melanjutkan melihat mangkuk air yang tidak pernah terisi penuh yang berada tepat di pintu depan Shop At The Marina mall. Untuk turis yang mau mencoba masuk ke Casino, cukup menunjukkan pasport dan kita bisa meluncur ke dalamnya. Atau naiklah terus hingga ke atapnya karena kita akan serasa naik ke kapal pesiar dan bisa melihat seisi Singapura dengan teleskop. Benar-benar memanjakan turis. Atau kalau minder masuk ke dalamnya, kita masih bisa kok menikmati suasana sore yang asri di sekitar teras hotel. Kita bisa berfoto, melihat orang Singapura joging sore atau sekedar jalan-jalan sore. Sayangnya, baterai kamera saya habis dipakai di USS tadi, jadi tidak bisa merekam semua moment itu :'(









Giant Water Bowl
Wonderful Water and Lights











Seharian jalan terus kaki pada pegal, dan kasur menjadi tempat paling berharga pada saat itu.

#Tips : Sebaiknya membawa krim untuk pegal (jangan lebih dari 100ml bisa ingin dibawa ke kabin) karena praktis kita berdiri dan berjalan terus seharian, dan duduk hanya pada saat makan dan naik bus/MRT itu pun kalau dapat kursi.

Masih berlanjut di Lost In Singapore (Day 3)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar