Lost In Singapore (Day 3)

Sarapan terakhir di ABC Hostel
Dan akhirnya sampailah saya di hari terakhir di Singapura. Sebenarnya sih belum mau pulang, tapi jadwal pulang saya memang tanggal 16 Maret ini. Cukup sedih meninggalkan kasur yang 2 malam saya tempati dan suasana asri di Bugis dan sekitarnya. Akhrinya barang bawaan sudah di pack dan siap untuk check out dan pulang menuju Jakarta. Walaupun masih pagi dan jadwal take off saya pukul 17.20 tapi saya tetap keluar dari hostel pukul 9.00.



#Tips : Jika kira-kira puas dengan pelayanan hostel, sebelum c/o sebaiknya menuliskan testimony di wall yang disediakan dan berfoto dengan penjaga hostel untuk menghormati dan mengingatkan kita untuk kembali ke tempat itu.

Belanja di Orchard
Orchard Road
Hari terakhir kami manfaatkan untuk berbelanja. Ya, memang ini salah satu moment yang kami tunggu dari 3 hari ini. Kenapa kami berbelanja di hari terakhir? karena kami belum tahu berapa budget kami hidup 2 hari disini, jadi berbelanja ini adalah syarat saja supaya pulangnya bawa oleh-oleh hehe... Setelah sarapan dan check out dari hostel kami langsung ngacir ke MRT Bugis dan menuju Orchard. Karena saya tidak tahu tempat berbelanja yang murah dan banyak pilihan, jadinya kami cuma ke Orchard saja. Padahal kalau saja kami mau repot sedikit, kami bisa menuju Bugis Street dan Mustafa Center dulu. Memang dasar tidak pengalaman berbelanja, jadinya cari aman saja, dan Lucky Plaza adalah tujuan utama kami. Karena kami sudah pernah kemari di hari 1 jadinya kami tidak bingung lagi harus kemana dan harus lewat mana. Dari MRT Bugis kami naik sampai ke City Hall lalu transit ke arah jurong East dan teruskan sampai ke stasiun Orchard. Sebelum membuka pintu stasiun saya sempat mengecek saldo kartu MRT saya, masih ada S$6, saya kira masih cukup untuk sampai ke Changi nanti. Tapi sayangnya kartu MRT teman saya cuma sekitar S$3 dan itu hanya cukup sampai ke Orchard, tidak akan cukup jika digunakan ke Changi. Kenapa kok saldo kami beda S$3? ya, itulah kebodohan teman saya, padahal waktu kami menyeberang ke Sentosa di hari 1 kami sudah punya tiket menyeberang, tapi karena "kebodohan yang tidak perlu" dia men-tap kartu MRT nya di pintu Sentosa station, jadinya kepotong S$3 deh. Ya sudahlah jangan disesali, namanya juga pemula hehe...

Tempat belanja kami di Lucky Plaza
Sesampai di Orchard kami segera menyeberang lewat link menuju Lucky Plaza (LP). Ternyata mall sana dan sini sama saja, kami datang ternyata kepagian (9.45 SIN) dan ternyata masih banyak toko yang belum buka. Saat melintas di salah satu toko depan LP kami sempat terhenti di satu toko berwarna-warni dan masih tutup itu. Kami menemukan Sexshop dengan pajangan sexdoll, vibrator dan gantungan entah apa itu. Sempat berpikir "coba masuk yuk, gw mau liat apaan sih yang dijual?" kata saya pada teman saya. Di pintu kaca terlihat jam buka pukul 10.00 jadinya belum bisa masuk dan melanjutkan rencana semula kami, belanja. Setelah masuk mall yang mirip mangga dua "versi bersihnya", kami mencari beberapa toko yang sudah buka, dan terlihatlah Souvenir Shop. Dan lagi-lagi saya mendengar bahasa yang tidak lazim, bahasa Jakarta dengan logat Jawa. Sepertinya kumpulan ibu-ibu dari Jakarta yang hari ini akan pulang juga jadi mereka belanja oleh-oleh disini. Kami pikir sudah tepat berbelanja disini karena lihat saja, ibu-ibu biasanya tahu dimana tempat belanja murah dan bagus haha... Berawal mencari magnet kulkas, gantungan kunci, koerk api, pulpen, tas, dan akhirnya pesanan teman saya coklat berhasil saya dapatkan. Dan inilah kelemahan saya soal uang, suka lupa diri kalau masih ada nyelip di dompet jadinya pingin beli-beli-beli terus sampai akhirnya mentok dan patungan untuk membeli kaos yang hampir lupa kami belikan untuk teman kami yang punya anak kecil. setelah selesai berbelanja dan kesulitan memasukkan barang belanjaan tadi ke dalam tas, akhirnya kami beristirahat di kursi ION orchard sebelum berangkat menuju Changi.

Sempet-sempetnya
Karena jiwa narsis kami masih tinggi jadinya tetap saja foto-foto dulu di sana. Dan selesai kami berfoto-foto narsis saya teringat ada yang terlupakan, apa ya? Oh iya, kami batal masuk ke SexShop ahaha... karena sudah waktunya makan siang, saya sarankan untuk mencari makan di sekitar sini, tapi karena ke"sok tau"an teman saya, dia bilang : "Makan di bandara aja, harganya sama aja kok, emangnya di Jakarta?" Dan akhirnya ini menjadi kesalahan besar kami nantinya.



#Tips : Sisakan sedikitnya S$10-15 untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti makan, transport dan adminsitrasi lainnya. Jangan membeli benda tajam, yang mudah terbakar dan berbau. Makan di Airport 1,5x lebih malah jadi usahakan makan di dalam kota saja.

Pulang Ke Jakarta
Naik MRT di hari terakhir
Dan inilah saat-saat yang paling menyebalkan untuk yang sedang liburan yaitu pulang. Kami berangkat dari MRT ORchard pukul 12.00 SIN. Memang masih terlalu lama dari jam take off kami tapi saya pikir kami bisa jalan-jalan di Airport saja sambil explore apa yang bagus dari "Best Airport In The World" ini. Karena teman saya kehabisan saldo di tiket MRTnya, jadi dia harus membeli tiket one way ke Changi dan harus rela keluar S$3 dan bisa di refund S$1 nanti. Pukul 12.45 kami sudah sampai di Changi setelah merefund S$1 dari kartu one way kami segera mencari Burger King untuk makan siang kami. Dengan pede nya saya membuka dompet dan "Astaga!" tidak ada uang S$ di dompet saya. Ternyata uang saya habis di belanjakan tadi, yang ada cuma beberapa lembar 50 ribuan. Waduh, bagaimana ini? masa tidak makan siang? Sayapun teringat masih menyimpan beberapa uang receh di dompet koin saya, dan sayapun lemas melihat hasil kumpulan saya cuma S$4.50 an. Sambil mengitungnya saya melihat ke papan harga makanan disana, S$8.70, "cuma bisa beli minum" pikir saya padahal seingat saya harganya cuma S$7 an di Bugis. Saya pun berinisiatif untuk mencari alternatif lain. "Oh iya, McD aja!" kata saya dengan bangga karena saya tahu harga McD pasti tidak semahal di Burger King. Tapi teman saya bersikeras untuk makan di Burger King. Dengan agak malu saya bilang "Duit gw abis nih, tinggal recehan semua". Dia mengeluarkan semua uangnya juga, dan ternyata cuma total S$8. "Tuh kan, duit lo aja kurang. masa kita patungan trus di potong 2 gitu? wah, ngga deh" hahaha...

Dengan semangat pantang mundur dan perut keroncongan kami mencari tempat makan lain di sekitar Terminal 2, dan logo M berwarna kuning serasa memanggil kami untuk mampir (lebay karena lapar). Refleks saja saya bilang :"Yes, ketemu tuh" sambil nunjuk ke arah M kuning tanpa rasa malu. Masih menggenggam recehan saya beranikan untuk melihat harganya, dan... "Double Cheese Burger : S$4.50, Reg Coke S$1.50" Gotcha! Dengan agak malu saya bilang : "Tambahin dong, nanti gw ganti di Jakarta" kata saya, teman saya cuma tertawa "Ya elah, santai aja kali, kalo ga gini ga ada petualangannya" Benar juga sih, ah bodo amt lah yang penting sekarang waktunya makan haha... Dengan menyatukan sisa-sisa uang kami akhirnya saya beranikan mengantri. "2 Double Cheese burger and 2 Coke" dengan pedenya. Beberapa detik kemudian makanan sudah ada di meja dan waktunya bayar. O ow, saya lupa harga itu belum termasuk tax. beep, beep total S$13,20. My God! saya mengeluarkan semua uang kertas dan koin dan menghitungnya semoga ada uang sejumlah itu. Ibu-ibu Singapore nya melihat ke arah saya dan membantu menghitung dan, Thank God, masih ada lebihan beberapa puluh cents. Dengan agak malu saya bilang :"Thank you Miss" disertai senyuman nahan malu "Your welcome, enjoy your meal"

Akhirnya makan juga! Cuman 15 menit 1 double cheese burger abis, tapi sayang coke nya masih setengah, ga berani ngabisin takut eneg nanti di pesawat hahaha... Setelah perut di ganjal burger, perjalanan kami lanjutkan dengan pindah ke terminal 1 menggunakan Skytrain. Karena belum terbiasa dengan penerbangan pulang internasional, kami sempat bingung "Kita harus apa dulu ya?". Dengan pede kami ikuti seorang yang mau masuk ke pintu masuk boarding. saya melihat orang di depan saya membawa kertas panjang di selipkan di passportnya, "Itu apa ya?" tanya saya ke teman saya. karena tidak sempat mundur lagi akhirnya giliran saya maju, dan... "Boarding pass please?" oh ternyata boardning pass! dasar ndeso! saya dengan terburu-buru mencari di tas, dan memberikannya kepada mas-mas Singapore nya dan... "No, you must check in first" sambil menunjukkan ke arah kiri. "Ok, Thank you" sambil senyum nahan malu, lagi. Beruntung lah teman saya tidak sempat masuk keantrian, karena dia pasti langsung pucat di kasih tau pakai Bahasa Inggris haha... kami segera mencari Counter Check In AirAsia, dan lagi-lagi salah, Waduh! kami antri di antrian baggage "Do you have a baggage?" tanyanya, "No" kata saya, lalu mas-mas Singapore menunjuk ke belakangnya. Aih, ternyata diatasnya ada tulisan segede gaban tapi ga dibaca, dasar orang Indonesia males baca. Dan akhirnya kami di layani mbak-mbak Singapore dan dengan beberapa detik voila! Boarding pass akhirnya saya dapatkan. Segera saya ke tempat tadi dan, sret-sret... boarding pass di paraf dan masuk ke imigrasi. Di bagian cap imigrasi ternyata mas-mas Singapore nya sok asik, yah lumayan lah ngilangin malu berkali-kali. Setelah mencap, di bilang : "Ke Jakarta ya? selamat terbang" halah, melayu sok asik, dan disaat mau melangkah "Dit, permet. Permen Dit?" sambil menunjukkan toples permen di depannya. Walah, ini sok asik tapi boleh lah ahaha...
Pesanan Boss
Enak beneeeeeerrr...
Selesai semua urusan ini itu sampailah di depan pintu ruang tunggu, tapi karena masih jam 15.00 jadinya belum boleh masuk. Supaya ngga bosan akhirnya saya jalan-kalan dulu. Begitu ketemu kursi pijit kami langusng mendekatinya dan...ahhh, 3 hari berjalan akhirnya ada yang mijitin. Sudah bosan pijit memijit, kami ke internet corner, lumayan untuk ngasih tahu orang rumah kalo kita sudah mau pulang dan ternyata Boss saya titip pesen beli coklat. Walah, duit abis disuruh beli coklat?
Akhirnya "kartu sakti" bertindak juga.

Liat jadwal dulu (sok ngerti)
Jam 16.45 kami dipanggil untuk masuk ke ruang tunggu. Semua barang masuk X-Ray. Lolos. saya deg-degan juga karena saya bawa 3 korek api, takutnya disuruh ditinggal. Setelah beberapa lama dan delay 20 menitan akhirnya kami naik ke pesawat dan ternyata sudah penuh, sampai saya harus menaruh tas saya di laci seberang. And finally, Jakarta here we come.




#Tips : Sebaiknya berjalan-jalan dahulu untuk menikmati fasilitas Airport, dan kalau sudah lelah bisa di pijit dengan mesin yang ber jejer di beberapa titik di terminal 1.

Sampai di Jakarta
Bukan bermaksud sombong karena baru pulang dari luar negeri, tapi memang begitu keluar dari terminal 3 Soeta suasananya kontras banget. Dari suhunya yang pengap, bau asap dimana-mana, dan suasana yang kurang tertib. Kebiasanaan berjalan cepat di Singapore agaknya terbawa sampai ke Jakarta. Ya, mau bagaimanapun kondisinya, ini memang lokasi tempat tinggal saya, dinikmati sajalah. 

#Tips : Transportasi di Soeta agak sulit, jika tidak ada yang menjemput sebaiknya naik taksi resmi di pool atau jika ingin naik bus DAMRI sebaiknya pilih penerbangan lebih siang karena agak lama menunggu shuttle bus datang menjemput.

6 komentar:

  1. mas didit, dari semua cerita jalan2 ke singapore yg prnh sy baca di blog, cerita mas didit yg plg seru hahaha....lam knal ya mas, sy jg ada rencana jalan2 ke singapore, doain sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terimakasih.
      Bener cerita saya lebih seru? haha, coba baca perjalanan saya ke Singapore terbaru ya.
      Semoga sukses dengan jalan-jalannya masbro :D

      Hapus
  2. salam kenal mas.. td nyoba komen di blog yg sing trip 2. tp ga bisa, ckck.. error di mana ga tau. :p
    anyway, akhir thn kmrn aku jg br jln ke sing, ga bener2 backpacker, krn msh make taxi dr airport-inn-airport, pertama karena masih baru dan ga kenal jalan-aku berdua sama temenku yg juga ce dan ga pernah ke sg. yg terakhir karena udah cape bw koper ke mrt lumayan jlnnya(+udh cape jalan dr kmrn2). xD dan masih nginep di hotel, dan bukan hostel dgn kasur bersusun (emang niat liburan, mahal dikit deh.) impressed bgt liat lingkungannya, dan yg plg penting ngerasa safe banget jalan malem2 walaupun pulang sendirian ke hotel karena aku ktmu tmn sg ku dan tmn tripku lbh mlh pulang duluan.. :(
    btw mas, klo beli coklat, di mustafa centre itu bisa lebih murah lho. info aja sih. daripada beli di shop yg ada di tempat2 wisata/mall/airport. lumayan klo beli banyak tuh iritnya bisa buat makan 1x atau lebih. :D -ga mau rugi- temenku jg sempet beli parfum yg hrgnya lbh mrh drpd di jkt tuh, klo minat. dan klo menurut aku sm tmnku sih, lucky plaza kayanya bkl dicoret dr list trip kita klo blk lagi ke sana.. >.< karena kurang menarik, brg2 yg dijual jg ga terbilang murah, dan dgr2 nih (ini sih ktnya) byk yg nipu turis klo kita nyari gadget di sana. hahaha. ga pernah dan semoga ga akan ngalamin deh.
    ah pengen visit lagi asap, temenku ada yg mo blk ke-3 nya akhir thn ini, yg notabene berarti udh 3th berturut2 dia vacationnya ke sg terus. hahaha.. ga bosen dia..
    ah kepanjangan.. maap ya.. klo lg exited sk gini deh.. mo nyoba backpacker jg ah kapan2.. hehe.. ty for sharing, mas.. ^o^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas sharing nya yang lumayan panjang haha... tapi gapapa, bagus juga sharingnya. Iya, karena itu trip pertama ke SG, jadinya ga sempet survey harga dan belanja di Lucky. Sebenernya untuk souvenir lebih bagus di Bugis dan pagoda. Untuk coklat juga lebih murah di mustafa dan Bugis. Sekali2 cobain nginap di hostel, bisa dapat teman baru dari negara lain, supaya lebih berasa backpackerannya. Mungkin tahun depan (Kalo ada waktu dan uang) saya mau coba ke KL.

      Sekali lagi terimakasih ya sharingnya. :D

      Hapus
  3. 'Alo mas didiet...

    Aku baru mau ke USS januari besok, dan sebenernya udah rencana mau pesen tiket online. Ada saran ga, web atau apa gitu yang jual online, yang udah terjamin jual tiket asli (dengan harga yang ga beda jauh dari aslinya tentunya :)).
    Rada takut juga neh, soalnya kan lumayan harganya.
    Truz kira-kira enaknya kapan belinya ya? Sekitar 1 bulan sebelum berangkat, atau lebih cepet gitu?

    Thanks...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saran saya bisa beli di Hostel langganan saya aja, namanya ABC hostel. Ga harus nginep disana, bilang aja mau beli tiket USS. Harganya yang pasti lebih murah S$5 dari harga online nya. Selain dapet tiket masuk, kita juga dapat voucher makan S$5. Lumayan lah, makanan disana diatas S$10 semua.

      Untuk pemesanan sebaiknya 1-2 bulan sebelumnya, soalnya disana klo lagi rame bisa-2 sold out (ngga kayak disini udah penuh tetep aja jual tiket haha). Selamat liburan, jangan lupa oleh-2nya ya :D

      Hapus